Senin, 27 April 2015

sexual abuse

• Pengertian Sexsual Abuse adalah setiap aktivitas padaanakk dimana umur belm mencukupi enurut izin hokum, yang digunakan pelaku untuk sumber kepuasan seksual orangdwasa atau anak yang sangat lebih tua. Seksual abuse termasuk oral-genital , genital-genital , genital-rectal , tangan-genital , tangan- rectal atau kontak payudarasertapemapaan anatomi seksual menunjukan pornografi pada anak. (Behrman and Nelson, 1996) • Etiologi 1. Anak yg disalahgunakan oleh ayah sendiri dan ayah tiri serta orang lain 2. Kecenderungan pedofil 3. Kekerasan pada anak (Behrman and Nelson, 1996) • Tanda dan gejala 1. Nyeri vagina, penis atau rectum 2. Disuria kronik dan gerakan usus yg tdak disengaja 3. Pubertas premature (Behrman and Nelson , 1996) • Pemeriksaan 1. Pemeriksaan kulit akibat trauma (leher dan mulut ) 2. Pemeriksaan abdomen 3. Pmeriksaan Genitalia, rectum 4. Pemeriksaan rectaltoohtcre ( Behrman and Nelson , 1996) • Pengobatan 1. Dukungan psikologi 2. Terapi 3. Pemberian antibiotic jika terjadi infeksi • Pencegahan 1. Mengajari anak nama-nama semua bagian tubuh termasuk nama, fungsi , dan arti serta bagian yang privat ( payudara genetalia dan rectum) 2. Mengatakan tidakutuk disentuh (Behrman and Nelson , 1996) Menarche • Tanda gejala : 1. Suhu badan meningkat 2. Pinggang sakit 3. Pusing 4. Payudara membengkak 5. Gang. Pda kulit 6. Nafsu makan berlebih • Factor yg mempengaruhi menarche (lestari, 2011) 1. Factor internal a. Organ reproduksi Factor yg mempengaruhiketika haid pertama adalah vagina tdk tmbuh dan berkembang dgn baik, rahim tdk tumbuh dan indung telur tdk tumbuh. b. Hormonal Rangsangan dari luar masuk kepusat panca indra diteruskan melalui striae terminalis menju pusatyg dsebut pubertas inhibitor dengan hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan terhadap hipotalamus yag akan memberikan rangsangan pda hipofse pars posterior sbgai pusat kelenjar. Rangsangan terus menerus ditangkap oleh panca indra menuju ke hipotalamus mnuju ke hipofise anterior mngeluarkan hormone yg dpat merangsang kelenjar utk keluarkan hormone spesifik yaitu : kelenjar tiroid produksi tiroksin, kelenjar indung telur yg peroduksi esterogen dan progesterone , sedangkan kelenjar adrenal mengahsilkan hormone adrenalin. Yang dihasilkan petama kali oleh hipotalamus yaitu FSH hormone ini merangsang pertumbuhan folikel yang mengandung sel telur dan indung telur ,karena terangsang oleh FSH , folikel itu pun akan menghasilkan estrogen yang membantu pada bag. Dada dan alat kemaluan gadis . Peningkatan taraf esterogen dalam darah mempunyai pengaruh (-) di hipotalamus menyebabkan bekurangnya FSH. Membuat FSH mengeluarkan LH. Hormone LH akan mengeluarkan sel telur utk terjadi pembuahan. Folikel yg tersisa / korpus lutium yg menghasilkan esterogen lalu mengeluarkan progesterone . apabila sel telur tidak dibuahi makataraf eterogen dan progeteron dalam aliran darah akan merosot sehingga menyebabkan alas garis menjadi pecah .ini lah proses yg dinamakan pendarahan saat dating haid yg pertama. c. Penyakit Beberapa penyakit yang menyebabkan haid dating terlambat adalah infeksi . 2. Factor eksternal a. Gizi b. Pengetahuan orangtua c. Gaya hidup (jptunimus-gdl-sitinuryan-7219-3-babii.pdf) • Siklus menstruasi 1. Fase folikuler Fase pertama sebagai fase pd siklus mens smpai terjadi ovulasi . 28 hari , fase meliputi 14 hari pertama . fase ovulator krng lebih 28 hari . fase ii volikel ovarium mulai matang walaupun hanya satu menjadi folikel dominan . pendarahan 4-5 hari fase folikularperkembngan folikel ovarium adanya proliferasi dan aktivitas aroma tesesel granulose yg dinduksi oleh FSH . kadar estradiol meningkat FSH menginduksi , FSH juga menstimuasi sintesis reseptor LH dan memulai reseptor LH . padahari 5-7 sebuah folikel lain mendominasi folikel lain menjadi matang dan berovulasi antara hari ke 13-15 . 2. Fase ovulator Fase ini ditandai dengan lokjakan sekresi LH hipofisi yg menuncak saat dilepasnya ovum yg matang melalui kapsul ovarium 2-3 hari sblm lonjakan LH estradiolyg bersikulasi meningkatsecara cepat dan bersamaan sintesisnya bekerja dalam keadaan max dan tdk lagi bergantung pada FSH. Progesterone mulai meningkat saat lonjakan LH menginduksi sintesis progesterone oleh sel granulose . Pada fase ini efek umpan balik positif pada sekresi LH pd pertengahan siklus . peningkatan sterogen ovarium mrupkan pusat dari ovulasi adanya lonjakan gonadostropin yg terjadi ketika terdapat peningkatan yg terus menerus. Peningkatan sensistivitas gonadrotopin hipofisis . ovulasi Nampak membutukna LH . LH telah diinhibitor sintesis prostaglandin menghambat ovulasi . 3. Fase luteal Stelah ovulasi , ovarium pembentukan dan pmeliharaan korpus luteum . luteal membuat esterogen . konstentsi esterogen dalam keadaan pra ovulator dengan umpan balik + .konstentrasi progesteon dan hidroksiprogesteron yg tinggi diekresi oleh korpus luteum . progesterone meningkat mencegah esterogen utk menstimulsi lonjakan LH yg lain dr hipofisis. Tinggi nya esteogen dan progesterone produksi denyut GnRH pravolunter menurun menyebabkan sekresi FSH dan LH pda garis besar. Lamanya fase luteal leih konsisten dri pda folikular biasanya 14 krng lbh 2 hari . jika tdk mengalami kehamilan korpus luteumakan mengalami regeresi dan perkmbngan folikel berlanjut kesiklus berikutnya. Setelah 14hari sekresi LH basal pun tdk mampu utk menunjang fungsi endokrin. Peningkatan sekresi FSHenjelang akhir fase lateral bergantung pda penurunan kadarprogesteron, estradiol, dan inhibin dlm sirkulasi yg ms berlangsung 4. Fase menstruasi Sekelompok folikel yg baru telah direkrut dan akan berlanjut ke folikel yg matang dan salah satu kan berovulasi . peristiwa endometrium yg dipicu oleh hilangnya dukungan progesterone terhadap kopus luteum pd siklus nonkonsepsi. Penurunan progesterone premenstruasi behub dengn penurunan aktivitas hidropraktaglandin. Homeostasis prostaglandin dan tromboksan menyebabkan kontraksi miometrium dan vascular dalam uterus.pengendalian berpusat pdterjadinya iskemia endrometrium, yg merupakan awal dr peluruhan endometrium dan penghentian pendarahan mentruasi. • Respons seksual manusia Fase-fase respon seksual : 1. Daya tarik atau Gairah seksual Tahap yg bersifatindividual , yg bersifat kepribadian. Wujudrangsangan berupa khayalan , bau, suara, dan fisik seperti sentuhan . jika pengukuran aliran darah di pelvic sebgai indikasi tingkat bgairah. Situasi rangsangan yg baru dan tidak terduga, wanita menykai khayalan, emosi, romantisme, atau yg sudah dikenal. 2. Eksitasi Ketertarikan dirangsang oleh stimulus pskologi atau fisisologi. Kedaan gairah meningkat pada fae plato. Jika stimulsi cukup maka akan tejadi orgasme atau klimkas kesenangan meledak. 3. Resolusi Gairah seksual akan menghilang kembalinya gairah dan orgasm digaris dasar. Respons seksual pria : Ereksi penis terjadi selama fase eksitasi dengan vasodiltasi otot polos lakunar penis yg akan menyebabkan penis menjadi besar da keras . rangsngan erektilbersifat psikogenik dan somatogenik, rangsangan imajinasi visual langsung dari limbic ke jalur desensen kemedula spinalis menuju ke efeen otonom dan visceral menuju penis . rangsangan yaitu sentuhan . rangsangan taktil ereksi tanpa progresi kefase berikut missal suara bising yg tiba-tiba ini dapat mengggagu ereksi penis. Selama fase plato peningkatan involunter pada vasokongesti dan ereksi penis . ukuran penis membesar dan skortum turun ke perineum. Terdapat ketegangan otoot , emisi terjaid sebelum ejakulasi kontraksi oto, kelnjar prostat dan vas deferens dan vesikula dinduksi dalam uretra . setelah fase plato tercapai dilanjutkan dengan fase ejakulasi dan orgasme. Selama osrasme ketegangan otottrjadi terjadi hiperventilasi . ejakulasi semen ini dari penis menandai tinggi orgasme serta perasaan senang memuncak. Pengecilan penisselama fase resolusi tahap 1 insolusi penis cepat , tahap 2 prose pengembalian penis ke ukuran normal . Respons seksual wanita : Rangsangan somatogenik dan psikogenik membangkitkn gairahbwanita melalui jalur saraf yg sama . respons klitolis terhadap rangsangan lebih sulit diprediksi dibandngkan.rangsangan taktil dari perineum mnimbulkan vasokongesti pebesaran badan klitoris dan ereksi . semakin lama eksitasi dan plato, semakin banyak produksi cairan pelumas vagina. Vagina melebar dan menajang selam afase eksitasi. (Heffner and schust,2005) Siklus respon seksual dibagi menjadi empat fase, yaitu: 1. Fase Rangsangan (Exicetement) Reaksi Umum pada kedua jenis kelamin - Denyut jantung dan tekanan darah terus meningkat. - Puting susu ereksi. - Miotonia dimulai. Reaksi wanita - Diameter klitoris membesar dan membengkak. - Genetalia eksterna menegang dan warna menjadi gelap. - Terjadi lubrikasi vagina : dua pertiga bagian atas vagina memanjang dan meluas. - Serviks dan uterus tertarik ke atas. - Ukuran payudara membesar. 2. Faseu Flateau (penguatan respons fase exicetement) Reaksi umum pada dua jenis kelamin - Denyut jantung dan tekanan darah terus meninkat . - Pernafasan menigkat. - Miotonia menjadi nyata: wajah meringis. Respon wanita - Kepala klitoris retraksi dibawah pembungkus klitoris. - Sepertiga bagian bawah vagina membesar. - Warna kulit berubah terlihat kemeraha di payudara, abdomen, atau dipermukaan yang lain. 3. Fase Orgasme (penyaluran kumpulan darah &tegangan otot) Reaksi umum pada dua jenis kelamin - Denyut jantung, tekanan darah, dan pernafasan meningkat sampai tingkat maksimum. - Timbul spasme otot involunter. - Sfingter rektum eksterna berkontraksi. Respon wanita - Kontraksi ritmik yang kuat terasa di klitoris, vagina dan uterus. - Sensasi hangat menyebar diseluruh daerah pelvis. 4. Fase Resolusi (fisiologis dan psikologis kembali kedalam keadaan tidak terangsang) Reaksi umum pada dua jenis kelamin - Denyut jantung, tekanan darah, dan pernafasan kembali normal. - Ereksi puting susu mereda. - Miotonia berkurang. - Berkeringat Respon wanita - Engorgement pada genetalia eksterna dan vagina berkurang. - Serviks dan uterus turun ke posisi normal. - Ukuran payudara mengecil. - Kemerahan di kulit menghilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar